1. Mesin Sekrap
Mesin sekrap atau shaping machine adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk mengubah permukaan benda kerja menjadi permukaan rata baik bertingkat, menyudut, dan alur. Sesuai dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki. Mesin sekrap yang ada di workshop produksi pemesinan jurusan Teknik Mesin FT – UNP, adalah tipe ONAK L - 350.
Prinsip Kerja Mesin Sekrap
Mesin sekrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai sepanjang 800 mm, berpegang pada prinsip gerakkan mendatar. Pada langkah pemakanan akan menghasilkan beram (tatal logam) dari benda kerja, panjang langkah diatur dengan mengubah jalan keliling pasak engkol pada roda gigi penggerak, karenanya menambah atau mengurangi ayunan engkol, pemindahan ini diatur dengan memutar poros pengatur langkah yang akan memutar roda gigi kerucut dan menggerakan batang berulir yang mengatur penggerak blok engkol.
Fungsi dan cara kerja masing-masing bagian pada mesin sekrap
Rangka
Menurut fungsinya, maka rangka ini merupakan panyangga dari seluruh bagian dalam mesin sekrap, oleh karenanya konstruksinya pun dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat menampung bagian-bagian lainnya. Rangka ini terbuat dari baja. Seperti gambar.
Mekanik Penjalan
Umumnya mesin-mesin sekrap dijalankan oleh motor yang ditempatkan dibagian belakang, melalui belt berbentuk V ke pully atau ke lemari roda - roda gigi. Dari roda-roda gigi melalui eksentrik ke alur engkol yang berayun dan dihubungkan ke lengan. Alur engkol yang berayun terdiri dari sebuah cakra engkol dengan tap yang dapat diatur, sebuah blok tirus, tuas alur, dan batang penggerak. Untuk mengatur sesuai dengan yang dikehendaki dari langkah lengan, dapat distel dengan memindah-mindahkan tap pengatur. Seperti gambar dibawah ini:
dimana :
M = Titik putar alur engkol
T = Tap alur engkol yang dapat distel
D = diameter lingkaran engkol
h = Panjang langkah gerak lengan
Lengan dan eretan pahat
Bagian ini merupakan gabungan antara lengan dengan eretan pahat, dimana eretan pahat tersebut diikatkan langsung pada lengan. Bersama-bersama melakukan gerak langkah, lengan yang diikat pada alur engkol melaksanakan perubahan gerak dari gerak putar menjadi gerak lurus, yang diteruskan ke pahat melalui eretan pahat dan pemegang pahat. Seperti gambar dibawah ini:
Ereatan pahat ini juga digunakan untuk mengatur naik turunnya pahat dalam penyayatannya. Untuk menyayat bidang-bidang tegak yang bersudut, eretan pahat dapat diatur kedudukannya sesuai dengan sudut yang diinginkan.
Meja sekrap
Meja gunanya untuk menyangga ragum pengikat benda kerja dan juga mempunyai gerak penjalan vertikal dan gerak penjalan lintang secara otomatis, dapat mengatur rendahnya benda kerja dan teraturnya penyayatan, Dengan demikian memberikan posisi mendatar kepada benda kerja pada waktu menyekrap. Seperti gambar dibawah ini:
Dasar pekerjaan menyekrap
Mesin sekrap menghasilkan permukaan-permukaan yang datar hal ini dicapai oleh pahat yang bergerak horizontal kedepan dengan benda kerja dibawahnya tegak lurus padanya, Benda kerja tetap diam pada waktu pahat menyayat dan berpindah pada langkah balik pahat. Sedangkan penyelesaian akhir tergantung pada bentuk pahat, kecepatan pahat (tergantung pada jenis logam yang disekrap) dan penerapan cairan pendingin yang tepat
Beberapa cara pengerjaan sekrap antara lain adalah:
a. Sekrap datar
Yang dimaksud dengan menyekrap datar adalah bahwa gerak menyayatnya kearah mendatar dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri, arah gerakan pahat tersebut tergantung pada posisi pahat atau dari bentuk sudut-sudut bebasnya, jika pahat tersebut berbentuk pahat kanan maka penyayatannya dimulai dari sebelah kanan ke kiri dan sebaliknya.
b. Sekrap Tegak
Dalam menyekrap tegak maka gerak penyayatannya pahat berlangsung dari atas ke arah bawah secara tegak lurus, dalam hal ini pergerakkan sayatan pahat dilakukan dengan memutar eretan pahat dengan tangan. Tebal pemakanan hendaknya tipis saja ± 0,5 mm
c. Sekrap Sudut
Jika menyekrap bagian yang menyudut maka gerak penyayatannya di lakukan dengan memutar eretan pahat yang kedudukannya menyudut sesuai dengan besarnya sudut yang di sekrap.
d. Sekrap Alur
Alur yang dapat disekrap adalah alur terus luar, alur terus dalam, alur buntu dan alur tembus.
Beberapa bagian mesin yang perlu dilakukan perawatan dan perbaikan
Hal yang perlu dijaga dalam perawatan dan perbaikan mesin yaitu disamping menyeluruh juga bagian-bagian dari mesin tersebut antara lain:
Bagian yang selalu bergerak yang memerlukan pelumasan baik dengan minyak maupun gemuk harus diperiksa agar jalannya tidak macet.
Bagian-bagian pengikat seperti pemegang pahat, suport, ragum dan semua tuas-tuas (handle) pada waktu mengencangkan / mengikat usahakan dengan tangan jangan sekali-kali dipukul.
Hubungan kabel-kabel dari kontak induk (zekring) ke motor harus terjamin keselamatannya dan instalasi kelistrikan atau kabel- kabel tersebut sebaiknya ditanam didalam tanah.
Periksa semua mur- mur pengikat jangan sampai ada yang longgar.
Jangan menurunkan pahat pada waktu langkah maju.
Memakan sayatan sesuaikan dengan daftar dalamnya pemakanan pahat dan kecepatan potong.
C. Perawatan mesin
Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memelihara semua fasilitas/peralatan bengkel agar selalu dalam kondisi baik dan siap pakai serta terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun yang tak terduga (makhzu, 1999)
Berdasarkan kondisi mesin maka teknik perawatan dikelompokkan pada:
Perawatan Preventif / Pencegahan
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin guna mencegah terjadinya kerusakan atau kemacetan pada saat diperjalanan dari pabrik ke tempat pemakai dan selama mesin dipakai. Teknik perawatan ini umumnya dilakukan pada mesin yang kondisinya masih baru dan baik (belum pernah rusak).
Perawatan Korektif / Pembetulan
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami gangguan kerusakan baik kerusakan kecil maupun kerusakan sedang.
Perawatan berat / over houl
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami banyak kerusakan pada komponen-komponen utamanya. Sehingga hasil ukurannya jauh menyimpang dari ukuran standar.
Perawatan Tersencana
Adalah perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang dibuat secara sistematis dan terencana sebelum mesin digunakan atau dipakai.
Teknik Perawatan Mesin
Perawatan yang intensif sangat membantu untuk menjaga peralatan mesin selalu dalam kondisi siap pakai, terutama jika perawatannya dilakukan secara rutin dan benar
Penggunaan sistem perawatan yang terjadwal baik akan menjaga peralatan atau mesin bisa bekerja secara maksimal atau produktifitasnya maksimal atau produksinya memuaskan.
Beberapa tujuan perawatan terhadap peralatan atau mesin antara lain :
Merawat mesin atau peralatan sehingga selalu dalam kondisi optimal produktifitasnya dan dapat dipercaya kualitas produksinya
Mencegah hal – hal yang diharapkan seperti kerusakan yang tiba – tiba terhadap mesin / peralatan pada saat beroperasi.
Menaikkan kemampuan mesin untuk berproduksi dengan melakukan perubahan untuk lebih mengefisienkan kerja mesin.
Tujuan-tujuan yang diatas dapat dicapai apabila dilakukan dua bentuk perawatan yaitu:
Perawatan rutin atau harian yang dilakukan selama jangka waktu perawatan yang sudah terjadwal tetapi perawatan hendaknya tidak saja hanya dilakukan pada yang terjadwal, sebaiknya dilakukan setiap saat.
Yang dilaksanakan dalam perawatan harian adalah :
Sebelum memakai mesin jangan lupa memberikan oli pada katup – katup oli
Mengontrol gelas ukuran oli, apakah permukaan oli sudah sesuai dengan petunjuk mesin sekrap.
Sebelum memakai mesin, harus dibersihkan dahulu
Diharapkan dalam mengoperasikan mesin harus menurut petunjuk yang benar, misalnya putaran yang sesuai pembebanan, banyaknya pemakaian dan sebagainya.
Perawatan dan perbaikan yang terjadwal, yang terdiri dari perbaikan ringan, perbaikan menengah, perbaikan besar-besaran.
BAB III
Kondisi awal mesin sekrap onak L - 350 No. M3 2404
1. Bronce kopling (bantalan peluncur)
Bantalan kopling ini merupakan suatu komponen yang ada pada mesin sekrap untuk pengereman atau untuk mematikan mesin sekrap secara langsung atau mendadak. Beberpa hal yang membuat bronce kopling (bantalan peluncur) ini tidak berfungsi dengan baik diantaranya adalah:
a. Terjadinya kehausan pada bantalan kopling terlalu lama pemkaiannya tanpa diperiksa dan dirawat.
b. Pemberian pelumasan yang kurang terhadap bantalan kopling.
2. handle pemegang
Pada bagian ini kebanayakan handle yang ada pada patah dikarena akan sewaktu pemkaian tidak hati-hati dan ceroboh.
Belt
Suatu alat pemindah daya yang cukup sederhana adalah belt yang terpasang secara kuat pada dua buah pulley, Yaitu pulley penggerak dan pulley yang digerakkan. Prinsip pemindah daya sisini adalah dengan mengandalakan gesekan antara belt antara belt dengan pulley. Belt yang umum digunakan untuk prmindah daya, di bedakan atas dua macam yaitu:
a. Belt datar (flat belt), dengan penampang melintang segi empat.
b. Belt V (V belt), dengan penampang melintag terbentuk
trapesium.
pada mesin sekrap ini belt yang digunakan adalah belt V. hal-hal yang membuat belt harus diganti diantaranya adalah:
1. belt sudah putus karena pemakaian yang sudah lama.
2. pulley yang bergerak yang dan pulley yang digerkkan tidak sejajar yang . membuat belt cepat haus dan putus
4.Roda gigi
Roda gigi ini berbentuk seperti roda gigi yang gunanya untuk mengtur gerk lintang meja secara otomatis. Roda pal dapat berputar kekiri atau kekanan, bergantung pada letaknya pena. Bila pena dimasukkan menarik roda pal kekanan meja bergeser otomatis kekanan, jika pena dimasukkan menarik roda pal kekiri, maka akan bergeser kekiri dan jika pena bertahan diatas dan berada dalam kedudukan netral (tidak menarik pada pal) maka meja tidak bergeser kedudukan ini digunakan pada waktu meja digeser dengan engkol. Kerusakan-kerusakan yang tejadi pada roda ini diantaranya adalah:
a. Pena yang tumpul akibat sewaktu otomatis berfungsi atau digunakan diputar secara manual dengan menggunakan engkolpemutar.
b. Roda pal yang patah dan haus.
c. Pegas yang tidak berfungsi dangan baik.
5.Roker arm (mekanisme enkol balik cepat)
Sebuah engkol putar yang digerakan pada kecepatan seragam, dihubungkan kepada lengan osilasi yang agak pejal, engkolnya dimasukkan kedalam roda gigi besar dapat diubah-ubah dengan mekanisme ulir. Uantuk mengubah kedudukan langkah. Maka apitan yang memegang penyambung ke ulir ram dikendorkan., dan pemberi kedudukan ram diputar. Dengam memutar ulir pengatur kedudukan,dapat digerakkan mundur atau meja untuk menempatan kedudukan potong.
Bahwa langkah potong mengambil 220 dari putaran engkol sedangkan lagkah sebliknya hanya dilakukan 140 maka perbandingannya langkah potong =………. ………
Terjadi balik cepat karena ujung engkol dengan titik tumpu lengan. Kerusakan terjadi pada roker drm adlah ulir dalam eksentrik yang patah dan haus.
6.Perawatan yang kurang dilakukan secara rutin
Perawatan sangat penting dalam sebuah mesin karena tanpa perawatan yang baik suatu mesin akan cepat rusak . Akibat dari kurangnya perawatan suatu mesin adalah:
Mesin cepat rusak, haus serta suara mesin terasa bising.
c.Rencana perbaikan sekrap ONAK L – 350 No M3 2404
1. Bantalan kopling
a. karena sudah terlalu lama pemakaianya maka bantalan daganti dan dibuat kedudukanyang baru.
b. pemberian pelumasan yang kurang akan menyebabkan bantalan kopling cepat haus maka setiap kali pemkaianya harus diperiksa pelumasan bila kurang harus ditambah
2. Belt
a. Belt sudah putus, maka dibeli belt yang baru dengan tipe yang sama.
b. pulley yang bergerak dan pulley yang digerakkan tidak sejajar yang membuat belt cepat haus dan putus, maka sejajarkan posisi dari pulley yang bergaerak dan pulley yang digerakkan agar utaran tidak tersendat atau mecet.
3. Handle pemegang
Pemegang handle pemegang ini kami tidak membuatnya dari bahan besi atau alumaniuam karena pemegang ini berkontak langsuang dengan arus listrik atau stop kontak jadi kami membelinya.
4.Roda pal
a. pena yang tumpul akibat sewaktu otomatis digunakan diputar secara paksa dangan engkol, maka ddibuat baru agar dapat berfungsi dengan baik.
b. Roda pal yang patah dan haus, maka roda pal ini diganti dengan yang baru dan jumlah gigi yang sama dengan roda pal yang lama.
c. pegas yang tidak berfungsi dengan baik, maka diganti dengan pegas yang lebih baik dari pada sebelumnya agar saat otomatis digunakan pegas berfungsi dengan baik.
5. Roker arm (mekanisme engkol bak cepat)
Ulir dalam eksentrik yang patah dan haus, maka ulir dalam harus dibuat dan diberikan pelumas agar tidak haus.
6.Perawatan yang karena dilakukan secara rutin
a. secara mesin tersa bising, mesin dapat rusak dan haus. Maka harus diberikan pelumasan yan tidak teratur dan perawatan secara rutin.
B. Teknik perawatan
1. Pengertian perawatan
Perawatan adalah suatu aktivitas yang dialaksanakan untuk memelihara semua fasilaitas/peralatan labor dan bengkel agar dalam selalu dalam kondisi baik dan siap pakai serta terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi baik yang terduga maupun tak terduga (makhzu, 1999 ). Usaha ini tidak terlepas dari cakupan pekerjaan bagian perawatan, seperti hal nya pada bengkel atau labor pada perusahaan yang besar. Pekerjaan maintenance dikelola oleh suatu bagian yang disebut dengan Maintenance Departement dan ini berarti bahwa bagian perawatan mempunyai peranan atau fungsi yang sama pentingnya dengan bagian lain yang ada dalam suatu perusahaan.
Berpedoman pada daya guna detiap fasilitas peralatan yang mempunyai masa pakai terbatas dan tidak ada peralatan mesin yang mampu menjalankan fungsinya untuk selama- lamanya, bahkan pada waktu tertentu secara berkala ada bagian atau parts dari peralatan mesin yang harus mendapat pelanyanan perwatan.
Menurut catatan kuliah dengan makhzu (1999), aktifitas perawatan fasilitas/perawatan bengkel dan labor dapat dikelompokkan atas 2 macam yaitu perawatan preventif dan perawatan korektif.
1.Perawatan Preventif
Perawatan preventif yang dilakukan terhadap mesin yang dalam keadaan baik/jalan.
Tujuan dari perawatan tersebut adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan mesin komponennya dan bahan yang telah habid masa pakai. Menjaga mesinm agar kualitas produknya selalu memenuhi standar serta ukuran yang dimintai dan mendeteksi secara dini/awal kemungkinan kerusakan yang akan terjadi dari mesin.
Tanda-tanda atau kondisi mesin yang memerlukan perawatan preventif adalh :
Mesin dalam keadaan baik atau jalan
SEMUA KOMPONEN berfungdi dengan baik.
Hasil produk dapat memenuhi standar yang ditentukan
Kecendrungan tindakan perawatan Preventif lebih banyak pada komponen tranmisi.
Tindakan-tindakan preventif yang dapat dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan
2. Pembersihan
3. Pelumasan
4. Penggantian komonen
5. Penguncian
6. Penyetelan.
Untuk memudahkan perawatan diantara preventif dibuat program perawatan secara :
-Memeriksa kondisi mesin dan kompenennya sebelum dipakai
-Membersihkan mesin sebelum dipakai.
-Memberi oli permukaan yang brgerak, yang diberikan tanda lingkaran bola baja.
-Memberi oli permukaan komponen yang saling bergerak dan bergesek.
-Menggunci dan membuat mur/baut pengikat.
-Menyetel posisi komponen dan keulesan geraknya seperti gerakan eretan meja,spindle,lengan.
-Semua program perawatan rutin dijalankan setiap hari oleh pemkai/ operator mesin.
2. program perwatan preventif secara preodik, program tersebut seperti:
a. Memeriksa kondisi komponen dan member oli seperti:
1. Bantalan
2. Ulir penggerak/ pengangkatan
3. roda gigi pangganti
b. Mengganti komponen/ bahan yang telah habis masa pakai seperti:
1. Oli bak roda gigi setelah 6000 jam dipakai
2. Bantalan setalah 22000 jam dipakai
3. Mengganti ban setelah kedaan mengeras/pecah
3. perawatan korektif
Perwatan korektie yaitu perawatan yang dilakukan terhadap mesin yang mengalami gangguan/kerusakan. Kondisi mesin yang mamarlukan perawatan korektif adalah rusak/tidak jalan pada bagian komponen utama (transmisi).
Pelaksanaan ini dilakukan pada saat mesin berhenti/stop, tujuan pada dari perawatan korektif adalah memperbaiki dan memebetulkan atau mengganti komponen yang rusak srrt mengembalikakan mesin dalam keadaan baik atau jalan dan siap pakai. Srta menjadikan mesin yang mampu menghasilkan produksi yang mamanuhi kulitas standar.
Tindakn perwatan korektie yang harus dilakukan sebagai berikut:
Pemeriksaan
Memeriksa dan memastikan kerusakankomponen secara manual dan dengan alat.
Membuat rencana perbaikan
Menulis rencana atau prosedur pelaksnaan perawatan yang mencakup tindakan perbaikan, tenaga kerja, bahan dan alat yang diperlukan. Teknik parbaikan (pembetulan, pembuatan dan penggantian) dan biaya perbajkan.
Pembongkaran
Membongkar komponen/komponen yang terkait dengan dengan komponen yang rusak srcara berurutan mulai dari komponen baik sampaj ke rusak.
Memeriksa dan memperbaiki, mengganti komponen yang rusak
Membersihkan komponen yang rusak
Pelumasan, melumasi komponen yang dibukak dan komponen yang telah diperbaiki dengan gomok(khusus komponen yang telak pada kontak roda gigi perlu diganti oli pelumasnya.
Pemasangan, memasang komponen –komponen pengganti atau yang telah diperbaiki secara berturut mulai dari komponen pengganti sampai pada komponen yang dibuka sebelumnya.
Uji stndar
Menguji kedudukan dan gerakan komponen yang dipasang serta menyetel posisi kedudukan dan keluesan geraknya.
Oleh karena itu dalam perawatan korektf terjadi tindakan dan peruses mamabuka, memeperbaki dan memasang komponen mesin yang dalam keadaan baik maka harus dilakukan pekerjaan tersrbut secara hatu-hati,cerma,aman dan baik.
Tindakan perbaikan yang dilkukan tidak boleh memperparah/memperbesar kerusakan. Pekerjaan yang ceroboh dan tidak menguasai tentang mesin dalam melkukan perbaikan pembuatan dan penggantian akan menghasilkan pekerjaan sia-sia dan merugikanperusahaan. Oleh karena itu kuasailah teknik pemesinan,fabrikasi,pengerjaan plat,gambar,elemen mesin dan material/bahan.
Ada beberapa fungsi perawatan antara lain:
Menjegah terjadinya suatu yang dapat membahayakan keselamatan pekerja, fasilitas dan peralatan labor dan workshop.
Meningkatkan kualitas kerja dan hasil kerja yang melibatkan penggunaan easilitas/perlatan labor dan workshop
Memeperlanjar pengerjaan dilabor dan workshop
a. Memanfaatkan sifat bratangung jawab bagi setop pemakai/penggunaan fasilatas/peralatan labor dan workshop, melakukan tindakan perbaikan dengan kesadaran sendiri.
Menghemat biaya opersi fasilitas/perlatan labor dan workshop.
Selasa, 22 November 2011
FRAIS
Mesin frais adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar. Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais (Rasum, 2006). Berdasarkan spindelnya mesin frais dibedakan atas:
1. Mesin Frais Horizontal
Frais Horizontal adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai pemutar dan pemegang alat potong pada posisi mendatar.Mesin ini bentuknya sama dengan mesin frais Universal. Terdapat dua metode yang digunakan untuk melakukan penyayatan pada mesin frais horizontal yaitu sebagai berikut;
1. Upcut atau Pemfraisan Konvensional
Pemfraisan Konvensional
2. Pemfraisan Naik
Metode ini memiliki keuntungan yaitu gigi potong bagian bawah dan karena itu tidak mungkin terjadi terangkatnya benda kerja.Seperti pada gambar berikut ;
Pemfraisan Naik
2. Mesin Frais Vertikal
Frais vertikal adalah mesin frais dengan poros utama sebagai pemutar dengan pemegang alat potong dngan posisi tegak.poros utama mesin frais tegak dipasang pada kepala tegak. Posisi kepala ini dapst di miringkan ke arah kiri atau kanan maksimal 60 derajat .biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur, melubang dan dapat mengerjakan permukaan melingkar atau bulat.
Frais Vertikal
3. Mesin Frais Universal
Frais Universaladalah mesin frais yang pada dasarnya gabungan dari mesin frais horizontal dan mesin frais vertikal , mesin ini dapat mengerjakan pengefraisan muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam. untuk melaksanakan pengerjaanya mesin frais di lengkapi dengan peralatan yang mudah di geser, di ganti dan di pindahkan. peralatan tambahan tersebut berupa meja siku (FixedAngularTable), meja miring (Indinable Universal Table), meja putar (Rotery Table) dan kepala spindle tegak (Vertical Head spindle).
Ada beberapa pekerjaan pembuatan produk dengan menggunakan mesin frais adalah sebagai berikut:
1.Permukaan rata 4.Permukaan siku dan sejajar
2.Permukaan bersudut 5.Beralur dan berbentuk
3.Roda gigi 6.Benda-benda persegi
1) Lengan, untuk memindahkan arbor.
2) Penyokong arbor.
3) Tuas, untuk menggerakan meja secara otomatis.
4) Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis.
5) Meja mesin, tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.
6) Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah memanjang.
7) Tuas pengunci meja.
8) Baut penyetel, untuk menghilangkan getaran meja.
9) Engkol, untuk menggerakan meja dalam arah melintang.
10) Engkol, untuk menggerakan lutut dalam arah tegak.
11) Tuas untuk mengunci meja.
12) Tabung pendukung dengan bang berulir, untuk mengatur tingginya meja.
13) Lutut, tempat untuk kedudukan alas meja.
14) Tuas, untuk mengunci sadel.
15) Alas meja, tempat kedudukan untuk alas meja.
16) Tuas untuk merubah kecepata motor listrik.
17) Engkol meja
18) Tuas untuk mengatur angka kecepatan spindle dan pisau frais.
19) Tiang untuk mengatur turun-naiknya meja.
20) Spindle, untuk memutar arbor dan pisau frais.
21) Tuas untuk menjalankan mesin.
3.3 Macam Macam Mata Pisau
Pada mesin frais secara umum terdapat 8 jenis mata pisau yang sering digukanan pada pembuatan produk. Pada masing masing mata pisau tersebut terdapat kegunaan khusus untuk pada pemrosesan, 8 jenis mata pisau tersebut adalah sebagai berikut;
1. Pisau silindris ( Frais Slab )
Merupakan mata pisau yang berbentuk tabung yang memiliki gerigi yang digunakan untuk menyayat benda kerja digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat mengerjakanpermukaan yang lebar dan pekerjaan berat.
Pisau silindris
2. Pisau muka dan sisi
Pisau ini memiliki gigi potong dikedua sisinya. Digunakan untuk menghasilkan celah dan ketika digunakan dalam pemasangan unutk menghasilkan permukaan rata, kotak, hexagonal dan lain lain. Untuk ukuran yang besar gigi dibuat terpisah dan dimasukan kedalam badan pisau. Keuntungan menggunakan mata pisau ini adalah memungkinkan cutter dapat dicabut dan dipasang jika mengalami kerusakan.
Pisau Muka dan Sisi
3. Slotting cutter
Pisau ini hanya memiliki gigi dibagian kelilingnya dan pisau ini digunakan untuk pemotongan celah alur pada pasak.
Pisau Slotting Cutter
4. Metal Slitting Saw
Pisau ini memiliki gigi hanya dibagiankeliling saja atau memiliki gigi keduanya di bagian keliling dan sisi sisinya. Digunakan untuk memotong kedalaman celah dan untuk memotong panjangdari material. Ketipisan dari pisau bermacam dari 1mm-5mm dan ketipisan pada bagian tengah lebih tipis dari bagian tepinya hal ini untuk mencegah pisau terjepit pada celah
Pisau Metal Slitting Saw
5. Frais ujung. Frais ujung berukuran diameter 4mm sampai 40 mm diguanakan untuk meratakan benda kerja.
Pisau Frais Ujung
6. Shell end mill
Kelopak frais ujung dibuat unutk disesuaikan dibor pendek yang dipasang diporos. Kelopak frais ujung lebih murah unutk diganti dari pada frais ujung padat/solid.
Pisau Shell end Mill
7. Frais muka
Pisau ini dibuat untuk mengerjakan pemotonganberat dan juga digunakan untuk menghasilkan permukaan yang datar. Inilebih akurat daripada cylindrical slab mill/frais slab silindris. Frais mukamemiliki gigi di ujung muka dan kelilingnya. Panjang dari gigi di kelilingnyaselalu kurang dari separuh diameter dari pisaunya.
Pisau Frais Muka
8. Tee-slot cutter
Pisau ini digunakan unutk frais celah awal.Suatu celah atau alur harus dibuat pada benda kerja sebelum pisau ini digunakan.
Pisau T-Slot Cutter
TRANSMISI RODA GIGI
TRANSMISI RODA GIGI.
Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai keuntungan, diantaranya tidak terjadi slip yang menyebabkan speed ratio tetap, tetapi sering adanya slip juga menguntungkan, misalnya pada ban mesin (belt) , karena slip merupakan pengaman agar motor penggerak tidak rusak.
Apabila putaran keluaran (output) lebih rendah dari masukan (input) maka transmisi disebut : reduksi ( reduction gear), tetapi apabila keluaran lebih cepat dari pada masukan maka disebut : inkrisi ( increaser gear).
Speed ratio : i = n1 / n2 = d2 / d1 = z2 / z1
Apabila:i < 1 = transmisi roda gigi inkrisi
i > 1 = transmisi roda gigi reduksi
Wheel Pinion Pinion Wheel
z2 , n2 z1, n1 z1, n1 z2, n2
Ada dua macam roda gigi sesuai dengan letak giginya :
1. Roda gigi dalam (internal gear), yang mana gigi terletak pada bagian dalam dari lingkaran jarak bagi.
2. Roda gigi luar ( external gear), yang mana gigi terletak dibagian luar dari lingkaran jarak, jenis roda gigi ini paling banyak dijumpai.
Roda gigi dalam- banyak dijumpai pada transmisi roda gigi planit (planitary gear) dan roda gigi cyclo.
Apabila dua rodagigi dengan gigi luar maka putaran output akan berla wanan arah dengan putaran inputnya, tetapi bila salah satu rodagigi dengan gigi dalam maka arah putaran output akan sama dengan arah putaran input.
Bila kerjasama lebih dari dua rodagigi disebut : transmisi kereta api (train gear).
Train Gear
Speed ratio pertama : i1 = n1 / n2 n1 z1
Speed ratio kedua : i 2 = n2 / n3
Speed ratio total : i T = i 1 x i 2 = n1 /n2 x n2 /n3 = n1 / n3
Jadi pada train gear, speed ratio hanya tergantung roda gigi pertama dan yang terakhir, sedang roda gigi diantaranya hanya sebagai makelar saja.
Speed ratio total : i T = n1 / n3 = d3 / d1 = z3 / z1 .
Sedang arah putaran tergantung jumlah roda gigi, apabila jumlahnya genap ( 8, 10, 20 dll) pasti arah putaran output berlawanan arah
Tetapi bila jumlah rodagigi gasal (3, 9, 15 dll) maka arah putaran output sama dengan arah inputnya.
Untuk roda gigi lurus (spur) dan penggunaan normal maka batas speed ratio adalah 6 , apabila speed ratio lebih dari enam harus dibuat dengan dua tingkat (stage).
Speed ratio maksimal : i maks < 6
Apabila speed ratio lebih dari enam maka dilakukan sebagai berikut (Multi stages):
Output : z4 , n4
Pinion z2, n2 z3, n3
Z1, n1
Speed ratio total : i T = n1 / n2 x n3 / n4 = (n1 . n3) / (n2 . n4)
Pada gambar sket di atas terlihat bahwa fungsi roda gigi , selain yang pertama (pinion) dan yang terakhir (wheel), yaitu roda gigi 2 dan roda gigi 3 diperhitungkan dalam menghitung speed ratio total.
Dalam aplikasi, speed ratio roda gigi mempu nyai nilai tidak bilangan utuh, misalnya : 2,4, 6 dll, tetapi berupa bilangan tertentu, misal: 2,9991 ; 1,666 dll.
Hal tersebut terjadi karena perancang transmisi roda gigi menginginkan , bahwa setiap gigi diharap kan bertemu dengan setiap gigi dari roda gigi yang lain, misalnya: design : i = 2 maka jumlah gigi pinion= 20 (min) dan rodagigi wheel= 40 , maka gigi nomor satu akan selalu bertemu dengan gigi nomor satu roda gigi lain, apabila terjadi ketidak homogenan material maka bagian tersebut mungkin akan aus tidak merata, oleh sebab itu dicari cara yang mudah, yaitu dengan menambah satu gigi pada wheel misalnya.
Jadi : i = 41 / 20 = 2,0500 dll
9. Roda gigi payung ( bevel gear)
Roda gigi payung atau roda gigi trapesium digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyudut 90 0. .
Bentuk gigi yang biasa dipakai pada roda gigi payung :
Bentuk gigi lurus atau radial
Bentuk gigi miring atau helical
Bentuk gigi melengkung atau spherical.
Output (wheel)
Input (pinion) gaya aksial z 2, n2
Z1, n1
Gaya yang ada : yaitu gaya tangensial
Gaya radial
Gaya aksial
Ketiga gaya dapat dilukiskan sebagai gaya dalam 3 dimensi.
Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai keuntungan, diantaranya tidak terjadi slip yang menyebabkan speed ratio tetap, tetapi sering adanya slip juga menguntungkan, misalnya pada ban mesin (belt) , karena slip merupakan pengaman agar motor penggerak tidak rusak.
Apabila putaran keluaran (output) lebih rendah dari masukan (input) maka transmisi disebut : reduksi ( reduction gear), tetapi apabila keluaran lebih cepat dari pada masukan maka disebut : inkrisi ( increaser gear).
Perbadingan input dan output disebut : perbandingan putaran transmisi (speed ratio), dinyatakan dalam notasi : i .
Apabila:i < 1 = transmisi roda gigi inkrisi
i > 1 = transmisi roda gigi reduksi
Wheel Pinion Pinion Wheel
z2 , n2 z1, n1 z1, n1 z2, n2
Ada dua macam roda gigi sesuai dengan letak giginya :
1. Roda gigi dalam (internal gear), yang mana gigi terletak pada bagian dalam dari lingkaran jarak bagi.
2. Roda gigi luar ( external gear), yang mana gigi terletak dibagian luar dari lingkaran jarak, jenis roda gigi ini paling banyak dijumpai.
Roda gigi dalam- banyak dijumpai pada transmisi roda gigi planit (planitary gear) dan roda gigi cyclo.
Apabila dua rodagigi dengan gigi luar maka putaran output akan berla wanan arah dengan putaran inputnya, tetapi bila salah satu rodagigi dengan gigi dalam maka arah putaran output akan sama dengan arah putaran input.
Bila kerjasama lebih dari dua rodagigi disebut : transmisi kereta api (train gear).
Train Gear
Speed ratio pertama : i1 = n1 / n2 n1 z1
Speed ratio kedua : i 2 = n2 / n3
Speed ratio total : i T = i 1 x i 2 = n1 /n2 x n2 /n3 = n1 / n3
Jadi pada train gear, speed ratio hanya tergantung roda gigi pertama dan yang terakhir, sedang roda gigi diantaranya hanya sebagai makelar saja.
Speed ratio total : i T = n1 / n3 = d3 / d1 = z3 / z1 .
Sedang arah putaran tergantung jumlah roda gigi, apabila jumlahnya genap ( 8, 10, 20 dll) pasti arah putaran output berlawanan arah
Tetapi bila jumlah rodagigi gasal (3, 9, 15 dll) maka arah putaran output sama dengan arah inputnya.
Untuk roda gigi lurus (spur) dan penggunaan normal maka batas speed ratio adalah 6 , apabila speed ratio lebih dari enam harus dibuat dengan dua tingkat (stage).
Speed ratio maksimal : i maks < 6
Apabila speed ratio lebih dari enam maka dilakukan sebagai berikut (Multi stages):
Output : z4 , n4
Pinion z2, n2 z3, n3
Z1, n1
Speed ratio total : i T = n1 / n2 x n3 / n4 = (n1 . n3) / (n2 . n4)
Pada gambar sket di atas terlihat bahwa fungsi roda gigi , selain yang pertama (pinion) dan yang terakhir (wheel), yaitu roda gigi 2 dan roda gigi 3 diperhitungkan dalam menghitung speed ratio total.
Dalam aplikasi, speed ratio roda gigi mempu nyai nilai tidak bilangan utuh, misalnya : 2,4, 6 dll, tetapi berupa bilangan tertentu, misal: 2,9991 ; 1,666 dll.
Hal tersebut terjadi karena perancang transmisi roda gigi menginginkan , bahwa setiap gigi diharap kan bertemu dengan setiap gigi dari roda gigi yang lain, misalnya: design : i = 2 maka jumlah gigi pinion= 20 (min) dan rodagigi wheel= 40 , maka gigi nomor satu akan selalu bertemu dengan gigi nomor satu roda gigi lain, apabila terjadi ketidak homogenan material maka bagian tersebut mungkin akan aus tidak merata, oleh sebab itu dicari cara yang mudah, yaitu dengan menambah satu gigi pada wheel misalnya.
Jadi : i = 41 / 20 = 2,0500 dll
9. Roda gigi payung ( bevel gear)
Roda gigi payung atau roda gigi trapesium digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyudut 90 0. .
Bentuk gigi yang biasa dipakai pada roda gigi payung :
Bentuk gigi lurus atau radial
Bentuk gigi miring atau helical
Bentuk gigi melengkung atau spherical.
Output (wheel)
Input (pinion) gaya aksial z 2, n2
Z1, n1
Gaya yang ada : yaitu gaya tangensial
Gaya radial
Gaya aksial
Ketiga gaya dapat dilukiskan sebagai gaya dalam 3 dimensi.
MESIN FRAIS
Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam, mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin hingga pengerjaan logam secara mekanis.
Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin Frais atau biasa juga disebut mesin Milling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar tidak cepat aus.
Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.
Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan mencekam benda kerja (gambar 1), kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat potong yang disebut cutter (gambar 2), dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya (gambar 3).
4.2.2. Prinsip kerja mesin milling
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
4.2.3. Jenis-jenis mesin milling
Penggolongan mesin milling menurut jenisnya penamaannya disesuaikan dengan posisi spindel utamanya dan fungsi pembuatan produknya, ada beberapa jenis mesin milling dalam dunia manufacturing antara lain:
1. Mesin Milling Horizontal
Mesin milling jenis ini mempunyai pemasangan spindel dengan arah horizontal dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah mendatar.
2. Mesin Milling Vertikal
Kebalikan dengan mesin milling horizontal, pada mesin milling ini pemasangan spindel-nya pada kepala mesin adalah vertikal, pada mesin milling jenis ini ada beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe kepala tetap, tipe kepala yang dapat dimiringkan dan type kepala bergerak. Kombinasi dari dua type kepala ini dapat digunakan untuk membuat variasi pengerjaan pengefraisan dengan sudut tertentu.
3. Mesin Milling Universal
Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan prinsipnya, seperti :
a. Frais muka
b. Frais spiral
c. Frais datar
d. Pemotongan roda gigi
e. Pengeboran
f. Reaming
g. Boring
h. Pembuatan celah
4. Plano Milling
Untuk benda kerja yang besar dan berat.
5. Surface Milling
Untuk produksi massal, kepala spindel dan cutter dinaikturunkan.
6. Tread Milling
Untuk pembuatan ulir.
7. Gear Milling
Untuk pembuatan roda gigi.
8. Copy Milling
Untuk pembuatan benda kerja yang mempunyai bentuk tidak beraturan.
4.2.4. Gerakan dalam mesin milling
Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja.
1. Gerakan Pemotongan
Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat sumbu utama.
2. Gerakan Pemakanan
Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan
Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan
4.2.5. Bagian Utama Mesin Milling
Bagian utama mesin milling meliputi beberapa bagian seperti di belakang
4.2.6. Cutter
4.2.6.1 Type Cutter
Cutter pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya dan dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam.
Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah setiap sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek pada proses pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan pendinginannya pada waktu sisi potong mengenai benda kerja, maka hasilnya cutter frais akan lebih tahan lama.
Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada yang lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle) dapat mengarah ke kanan dan ke kiri.
Ada beberapa jenis cutter seperti misalnya :
a. Plain Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan horizontal dari permukaan datar.
b. Shell End Mill Cutter
Pemotongan dengan menggunakan sisi muka, digunakan untuk pengefraisan dua permukaan yang tegak lurus. Pada cutter ini panjangnya lebih besar dari diameternya dan hal yang harus diingat adalah tidak boleh memasang cutter ini terbalik.
c. Face Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek dan mempunyai sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi mukanya, seperti shell mill cutter. Dalam jenis ini ada yang disebut Carbide Tipped.
Face mill cutter, keistimewaan pisau ini adalah tentang kemudahan penggantian sisi potongnya.
d. End Mill Cutter
4.2.6. Pengerjaan pada mesin milling
a. Pengefraisan Sisi, adalah pengefraisan dimana pisau sejajar dengan permukaan benda kerja.
b. Pegefraisan Muka, adalah pengefraisan dimana sumbu pisau tegak lurus dengan permukaan benda kerja.
4.2.7. Metode pengefraisan
a. Climb Mill
Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter searah dengan gerakan benda kerja. Gaya potong menarik benda kerja ke dalam cutter sehingga faktor kerusakan pahat akan lebih besar. Hanya mesin yang mempunyai alat pengukur keregangan diperbolehkan memakai metode pemotongan ini.
b. Conventional Milling
Merupakan pengefraisan dimana putaran cutter berlawanan arah dengan gerakan benda kerja, pemotongan ini dimulai dengan beram yang tipis dan metode ini digunakan untuk semua jenis mesin frais.
4.3. Alat dan Bahan
a. Milling machine (mesin frais)
b. Jangka sorong / kaliper
c. Pahat alas
d. Kuas
e. Coolant (pendingin)
f. Palu plastik
g. Stopwatch
h. Mistar siku
i. Kikir
j. Kunci tanggem
4.4. Cara Kerja
1. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja.
2. Mengukur benda kerja dengan menggunakan kaliper dan menghaluskan sedikit permukaannya dengan menggunakan kikir.
3. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja.
4. Menempatkan benda kerja yang akan difrais pada meja kerja.
5. Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakanan untuk masing–masing sisi. Saat pemakanan dilakukan, mata pahat dan benda kerja diberi pendingin, sehingga benda kerja tidak mengeluarkan asap ( benda kerja panas ).
6. Mengatur ketebalan pemakanan.
7. Mencatat waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan.
8. Mencatat keadaan akhir benda kerja.
Pengerjaan mekanis logam biasanya digunakan untuk pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin Frais atau biasa juga disebut mesin Milling.
Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabkan karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan penyelesaian dan ketelitian istimewa, juga berguna untuk menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin milling dapat menghasilkan permukaan bidang rata yang cukup halus, tetapi proses ini membutuhkan pelumas berupa oli yang berguna untuk pendingin mata milling agar tidak cepat aus.
Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.
Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin milling dimulai dengan mencekam benda kerja (gambar 1), kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengan alat potong yang disebut cutter (gambar 2), dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya (gambar 3).
4.2.2. Prinsip kerja mesin milling
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
4.2.3. Jenis-jenis mesin milling
Penggolongan mesin milling menurut jenisnya penamaannya disesuaikan dengan posisi spindel utamanya dan fungsi pembuatan produknya, ada beberapa jenis mesin milling dalam dunia manufacturing antara lain:
1. Mesin Milling Horizontal
Mesin milling jenis ini mempunyai pemasangan spindel dengan arah horizontal dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan arah mendatar.
2. Mesin Milling Vertikal
Kebalikan dengan mesin milling horizontal, pada mesin milling ini pemasangan spindel-nya pada kepala mesin adalah vertikal, pada mesin milling jenis ini ada beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe kepala tetap, tipe kepala yang dapat dimiringkan dan type kepala bergerak. Kombinasi dari dua type kepala ini dapat digunakan untuk membuat variasi pengerjaan pengefraisan dengan sudut tertentu.
3. Mesin Milling Universal
Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan prinsipnya, seperti :
a. Frais muka
b. Frais spiral
c. Frais datar
d. Pemotongan roda gigi
e. Pengeboran
f. Reaming
g. Boring
h. Pembuatan celah
4. Plano Milling
Untuk benda kerja yang besar dan berat.
5. Surface Milling
Untuk produksi massal, kepala spindel dan cutter dinaikturunkan.
6. Tread Milling
Untuk pembuatan ulir.
7. Gear Milling
Untuk pembuatan roda gigi.
8. Copy Milling
Untuk pembuatan benda kerja yang mempunyai bentuk tidak beraturan.
4.2.4. Gerakan dalam mesin milling
Pekerjaan dengan mesin milling harus selalu mempunyai 3 gerakan kerja.
1. Gerakan Pemotongan
Sisi potong cutter yang dibuat berbentuk bulat dan berputar dengan pusat sumbu utama.
2. Gerakan Pemakanan
Benda kerja digerakkan sepanjang ukuran yang akan dipotong dan digerakkan mendatar searah gerakan yang dipunyai oleh alas.
3. Gerakan Penyetelan
Gerakan untuk mengatur posisi pemakanan, kedalaman pemakanan, dan pengembalian, untuk memungkinkan benda kerja masuk ke dalam sisi potong cutter, gerakan ini dapat juga disebut gerakan pengikatan
4.2.5. Bagian Utama Mesin Milling
Bagian utama mesin milling meliputi beberapa bagian seperti di belakang
4.2.6. Cutter
4.2.6.1 Type Cutter
Cutter pada mesin milling mempunyai bentuk silindris, berputar pada sumbunya dan dilengkapi dengan gigi melingkar yang seragam.
Keuntungan cutter dibanding dengan pahat bubut dan pahat ketam adalah setiap sisi potong dari pisau frais mengenai benda kerja hanya dalam waktu yang pendek pada proses pemotongan selama 1 putaran pisau frais dan pendinginannya pada waktu sisi potong mengenai benda kerja, maka hasilnya cutter frais akan lebih tahan lama.
Cutter biasanya terbuat dari HSS maupun Carbide Tripped. Gigi cutter ada yang lurus maupun ada yang mempunyai sudut, untuk yang bersudut (helix angle) dapat mengarah ke kanan dan ke kiri.
Ada beberapa jenis cutter seperti misalnya :
a. Plain Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan horizontal dari permukaan datar.
b. Shell End Mill Cutter
Pemotongan dengan menggunakan sisi muka, digunakan untuk pengefraisan dua permukaan yang tegak lurus. Pada cutter ini panjangnya lebih besar dari diameternya dan hal yang harus diingat adalah tidak boleh memasang cutter ini terbalik.
c. Face Mill Cutter
Digunakan untuk pengefraisan ringan (pemakanan kecil). Pisau ini pendek dan mempunyai sisi potong pada bagian yang melingkar dan bagian sisi mukanya, seperti shell mill cutter. Dalam jenis ini ada yang disebut Carbide Tipped.
Face mill cutter, keistimewaan pisau ini adalah tentang kemudahan penggantian sisi potongnya.
d. End Mill Cutter
4.2.6. Pengerjaan pada mesin milling
a. Pengefraisan Sisi, adalah pengefraisan dimana pisau sejajar dengan permukaan benda kerja.
b. Pegefraisan Muka, adalah pengefraisan dimana sumbu pisau tegak lurus dengan permukaan benda kerja.
4.2.7. Metode pengefraisan
a. Climb Mill
Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter searah dengan gerakan benda kerja. Gaya potong menarik benda kerja ke dalam cutter sehingga faktor kerusakan pahat akan lebih besar. Hanya mesin yang mempunyai alat pengukur keregangan diperbolehkan memakai metode pemotongan ini.
b. Conventional Milling
Merupakan pengefraisan dimana putaran cutter berlawanan arah dengan gerakan benda kerja, pemotongan ini dimulai dengan beram yang tipis dan metode ini digunakan untuk semua jenis mesin frais.
4.3. Alat dan Bahan
a. Milling machine (mesin frais)
b. Jangka sorong / kaliper
c. Pahat alas
d. Kuas
e. Coolant (pendingin)
f. Palu plastik
g. Stopwatch
h. Mistar siku
i. Kikir
j. Kunci tanggem
4.4. Cara Kerja
1. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja.
2. Mengukur benda kerja dengan menggunakan kaliper dan menghaluskan sedikit permukaannya dengan menggunakan kikir.
3. Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja.
4. Menempatkan benda kerja yang akan difrais pada meja kerja.
5. Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakanan untuk masing–masing sisi. Saat pemakanan dilakukan, mata pahat dan benda kerja diberi pendingin, sehingga benda kerja tidak mengeluarkan asap ( benda kerja panas ).
6. Mengatur ketebalan pemakanan.
7. Mencatat waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan.
8. Mencatat keadaan akhir benda kerja.
Minggu, 13 November 2011
Mesin CNC
Membicarakan masalah teknologi sepertinya tidak akan pernah ada habirnya seperti mesin CNC terbaru kali ini yang akan kami bahas dan persembahkan untuk pembaca setia blog teknologi terbaru 2011 ini.Sebelum kita melihat review gambar foto mesin CNC terbaru, alangkah lebih baiknya kita sejenak membaca seklilas tentang pengertian, fungsi, dll tentang mesin CNC berikut ini :
Mesin CNC
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini.
Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.
Jenis Mesin CNC
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :
Mesin bubut CNC dan Mesin frais CNC
Cara Mengoparasikan Mesin CNC
Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap-tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :
1. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
2. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.
PC untuk Mesin CNC
PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya.
Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang sejenis.
Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII – Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejeni
Mesin CNC Generasi Terbaru
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design).
Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided
Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya.
Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa
Mesin CNC
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit. Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini.
Dari tahun 1975, produksi mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.
Jenis Mesin CNC
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :
Mesin bubut CNC dan Mesin frais CNC
Cara Mengoparasikan Mesin CNC
Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap-tiap mesin. Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu :
1. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.
2. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap berikutnya.
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.
PC untuk Mesin CNC
PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC produksinya.
Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang sejenis.
Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII – Baronics, Mirac PC, CamSoft, ProMotion® iCNC, maupun yang sejeni
Mesin CNC Generasi Terbaru
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided Design).
Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan sebutan CAM (Computer Aided
Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya.
Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa
Senin, 26 September 2011
Jaringan Komputer
SERVER CLIENT
Klien-server atau client-server merupakan sebuah paradigma dalam teknologi informasi yang merujuk kepada cara untuk mendistribusikan aplikasi ke dalam dua pihak: pihak klien dan pihak server.
Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end, sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan menampilkannya kepada pengguna, dengan menggunakan aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna.
Sebuah contoh dari aplikasi client/server sederhana adalah aplikasi web yang didesain dengan menggunakan Active Server Pages (ASP) atau PHP. Skrip PHP atau ASP akan dijalankan di dalam web server (Apache atau Internet Information Services), sementara skrip yang berjalan di pihak klien akan dijalankan oleh web browser pada komputer klien. Klien-server merupakan penyelesaian masalah pada software yang menggunakan database sehingga setiap komputer tidak perlu diinstall database, dengan metode klien-server database dapat diinstal pada suatu komputer sebagai server dan aplikasinya diinstal pada client.
Keunggulan
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer (bahasa Inggris) atau teknologi dari “ujung” ke “ujung” pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi “berbagi-berkas” (file sharing) seperti Napster dan KaZaA. Pada konteks ini teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas.
Sistem P2P yang sebenarnya adalah suatu sistem yang tidak hanya menghubungkan “ujung” satu dengan lainnya, namun ujung-ujung ini saling berhubungan secara dinamis dan berpartisipasi dalam mengarahkan lalu lintas komunikasi informasi-, pemrosesan-, dan penugasan pembagian bandwidth yang intensif, dimana bila sistem ini tidak ada, tugas-tugas ini biasanya diemban oleh server pusat.
Aplikasi P2P yang sebenarnya memerlukan satuan tim-tim kecil dengan ide cemerlang untuk mengembangkan perangkat lunak dan bisnis-bisnis yang mungkin dilakukan oleh perangkat tersebut – dan mungkin saja bisa membuat perusahaan besar yang sudah ada gulung tikar. P2P yang sebenarnya, bila diaplikasikan pada pasar yang sudah matang dan stabil adalah teknologi yang "mengganggu".
Ide mengenai konsep ini muncul kira-kira pada akhir dekade 1980-an, ketika jaringan komputer dan tentunya juga komputer telah mulai masuk ke dalam salah satu barang wajib dalam perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun besar. Tetapi, arsitektur ini berkembang dalam jaringan yang terlalu kecil untuk memiliki sebuah server yang terdedikasi, sehingga setiap komputer klien pun menyediakan layanan untuk berbagi data untuk melakukan kolaborasi antara pengguna.
Jaringan peer-to-peer pun mulai banyak digemari ketika Microsoft merilis sistem operasi Windows for Workgroups, meski sebelumnya sistem operasi MS-DOS (atau IBM PC-DOS) dengan perangkat MS-NET (atau PC-NET) juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Karakteristik kunci jaringan tersebut adalah dalam jaringan ini tidak terdapat sebuah server pusat yang mengatur klien-klien, karena memang setiap komputer bertindak sebagai server untuk komputer klien lainnya. Sistem keamanan yang ditawarkan oleh metode ini terbilang lebih rendah dibandingkan dengan metode klien/server dan manajemen terhadapnya pun menjadi relatif lebih rumit.
Konsep ini pun kemudian berevolusi pada beberapa tahun terakhir, khususnya ketika jaringan Internet menjadi jaringan yang sangat besar. Hal ini mulai muncul kira-kira pada akhir dekade 1990-an, di saat banyak pengguna Internet mengunduh banyak berkas musik mp3 dengan menggunakan metode peer-to-peer dengan menggunakan program Napster yang menuai kritik pedas dari industri musik, seperti halnya Metallica dan banyak lainnya. Napster, pada saat dituntut oleh para pekerja industri musik, dikatakan memiliki anggota lebih dari 20 juta pengguna di seluruh dunia. Selanjutnya beberapa aplikasi juga dibuat dengan menggunakan konsep ini: eDonkey, Kazaa, BitTorrent, dan masih banyak lainnya. Meski banyak aplikasi peer-to-peer ini digunakan oleh pengguna rumahan, ternyata sistem ini juga diminati oleh banyak perusahaan juga.
Kelebihan peer to peer
Pelaksanaan tidak terlalu mahal
Tidak membutuhkan software server NOS ( Network Operating System )
Tidak membutuhkan administrator network yang handal
Kerugian
Tidak cocok untuk network skala besar, administrasi menjadi tidak terkontrol
Tiap user harus dilatih untuk menjalankan tugas administrative
Keamanan kurang
Semua mesin yang sharing resource tidak mempengaruhi performa
Langganan:
Postingan (Atom)